Shinta🧚
2 min readJul 23, 2024

Manusia dan Lukanya.

Saya memulai mengetik tulisan ini pada pukul 23:46 dimana dalam hitungan menit sudah menuju tengah malam , tadinya berkeinginan untuk melanjutkan stok film yang sudah saya masukan list untuk ditonton namun tidak jadi karna tiba — tiba mood saya tidak bersemangat untuk menonton dan akhrinya memilih untuk mengetik ini.

Pertanyaan muncul dalam pikiran , adakah di semesta manusia yang tidak memiliki luka? Bagaimana kehidupan mereka apakah selalu berjalan mulus sampai sampai tidak merasakan perihnya luka.

Maaf tema kali ini agak sedikit memakai bahasa yang menurut saya agak lebay tapi bagaimanapun saya perlu mengeluarkan isi kepala saya ini yang penuh sedari tadi siang

Balik lagi ke pertanyaan? Kalo ada kusebut dia bukan manusia…. bagaimana bisa? Apakah mereka benar benar tidak bisa merasakannya?

Haha shinta itu hanya omong kosong belaka setiap dari kita memiliki luka mereka hanya memilih untuk tidak mengatakan……. luka itu benar nyata adanya namun tidak bisa ditunjukkan secara fisik.

luka dibagian fisik dengan luka dibagian batin akan jauh berbeda namun mereka punya kesamaan

sama sama akan terus ada dan membekas ditubuh masing masing dari pribadi kita, luka fisik akan memudar begitupun luka batin . saat proses untuk menuju memudarnya apakah hanya dalam satu kedipan? Aku harap seperti itu namun kenyataan sering kali berbanding terbalik bukan?

Saya analogikan seperti ini , btw kalimat ini juga saya nyontek .

Ketika kalian terluka secara fisik dan dikasih obat merah , rasanya seperti apa? Perih bukan? minimal tidak nyaman sama hal nya dengan luka batin ketika dalam proses penyembuhanpun akan terasa tidak nyaman sampai akhrinya luka itu akan memudar tergantikan dengan lapisan baru begitupun seterusnya terluka akan terganti lagi tapi bukan berarti hilang

Mereka ada namun sudah memudar hingga tak terasa sakit perlu diingat mereka akan selalu hidup berdampingan dengan pribadi kita

Terluka bukan peristiwa yang ingin diulang terus bukan , baik fisik maupun batin.

Sebenernya sulit jika dibayangkan tidak merasakan kembali terluka…. mari kita rubah menjadi meminimalkan faktor pemicu terjadinya luka , rightt?

2 tipe manusia yang juga bisa menjadi indikator mampu atau tidaknya memudarkan rasa luka

pertama : orang yang tidak bisa menyelesaikan masalah aka selalu gagal berdampingan dengan rasa luka tersebut

kedua : orang yang bisa menyelesaikan masalah aka mampu berhasil berdampingan dengan rasa luka .

saya tidak mau bicara lanjut soal ini …hanya bisa berharap orang orang yang saya sayangin menjadi tipe manusia yang kedua.

Shinta🧚
Shinta🧚

Written by Shinta🧚

0 Followers

Just an girl with gummy smile

No responses yet